Kenali Tanda-Tanda Anak Mengalami Gangguan Mental
pexels.com/Ketut Subiyanto |
1. ADHD
ADHD adalah kondisi gangguan perilaku berupa ketidakmampuan memusatkan perhatikan, perhatian mudah teralih, impulsif dan hiperaktif.
a. Tidak bisa diam
Anak akan bergerak terus dan hanya diam ketika saat anak tidur saja.
b. Aktivitas tak bertujuan
Anak ADHD juga sering kali tidak bertujuan. Misalnya, saat ia main, mainan tersebut mudah sekali ditinggal meskipun belum selesai dimainkan. Jadi, biasanya kan kalau anak itu akan memilih mainan lain setelah dia bosan atau sudah selesai dengan mainan, nah anak ADHD tidak.
c. Sering lupa
Anak sering lupa. Baik lupa membawa barang ataupun lupa dalam mengingat sesuatu.
d. Tak berhenti bicara
Anak tersebut susah berhenti bicara. "Anak sangat cerewet, ngomong terus menerus, dan saat diajak bicara cenderung tidak mendengarkan".
2. Anti Social Personality
Kondisi mental di mana seseorang selalu mengabaikan orang lain. Gangguan kepribadian seperti ini merupakan sikap yang menyimpang dari norma bermasyarakat.
a. Suka bermusuhan
b. Memanipulasi atau memperlakukan orang lain dengan kasar atau dengan ketidakpedulian.
c. Mereka tidak menunjukkan rasa bersalah atau penyesalan atas perbuatan yang telah mereka lakukan
3. Gangguan Disosiatif
Gangguan kepribadian dimana seorang individu memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda atau kepribadian pengganti .
a. Penderita sering mengalami kelelahan dan sakit kepala.
Perubahan lebih dari satu kepribadian dalam satu hari tentunya akan menguras fisik penderita, sehingga gejala sering lelah atau sakit kepala sering dialami oleh mereka.
b. Penderita mengalami depresi dan timbul rasa cemas.
Gejala depresi dan cemas bisa terjadi pada penderita Gangguan Disosiatif yang tidak merasa bahagia dengan keadaannya mereka sendiri.
4. Gangguan kecemasan
Anak dengan gangguan kecemasan akan merasa sangat khawatir terhadap berbagai hal, bahkan ketika dirinya sedang berada dalam situasi normal.
a. Memikirkan hal buruk
Ketika anak mendapatkan hasil ulangan yang jelek atau kalah dalam pertandingan olahraga, anak dengan gangguan kecemasan sering memikirkan hal-hal terburuk, dan bukan berharap yang terbaik untuk menghindari kekecewaan.
b. Pola makan berubah
Seperti halnya orang dewasa, selera makan anak juga terkait dengan emosinya. Anak dengan gangguan kecemasan mungkin akan menolak makanan yang biasanya ia sukai atau jadi pilih-pilih makanan. Mereka juga lebih suka makan sendiri sebagai bentuk kendali terhadap dirinya.
c. Gangguan penyakit
Manifestasi dari perasaan cemas yang dialami anak adalah berbagai gangguan penyakit, misalnya sakit kepala, nyeri perut, atau nyeri otot. Kondisi itu membuat mereka tidak masuk sekolah atau mengikuti kegiatan eskul.
d. Tantrum
Pada anak yang berusia dini dan belum lancar bicara, mereka akan menunjukkan gejala tantrum. Hal yang sama juga dapat terjadi pada anak yang lebih besar tetapi belum bisa mengekspresikan emosinya yang kompleks.
e. Semua dirasa salah
Pernyataan seperti, "Saya tak pernah melakukan apa-apa dengan benar", atau "Mengapa saya selalu buruk", adalah contoh dari luapan perasaan negatif yang dimiliki anak yang sedang cemas. Perasaan pesimis, frustasi dengan dirinya sendiri, bisa membuat anak menggeneralisasi segal hal, misalnya dengan kata "tidak pernah" atau "saya selalu".
f. Agresif
Kecemasan pada anak seringkali muncul sebagai perilaku agresif, misalnya saja menyobek kertas ulangan, memukul teman atau adiknya. Di balik sikap agresifnya itu sebenarnya adalah cara anak mengekspresikan perasaan yang tak disampaikan melalui kata-kata.
g. Susah tidur
Seperti halnya orang dewasa, anak dengan gangguan cemas juga sulit tidur karena pikirannya dipenuhi rasa khawatir.
5. Retardasi mental
Keterbelakangan mental adalah kondisi di mana kecerdasan atau kemampuan mental seseorang berada di bawah rata-rata, disertai dengan kurangnya keterampilan untuk aktivitas sehari-hari.
a. Gagal mencapai standar intelektual
No comments for "Kenali Tanda-Tanda Anak Mengalami Gangguan Mental"
Post a Comment